Header AD

Review Nokia 2.2: Naik Kelas dengan Tombol Google Assistant


"Wah, naik kelas nih". Itu adalah kesan pertama saya saat menggunakan Nokia 2.2, ponsel Android One pertama Nokia yang baterai dan back cover-nya bisa dilepas. Ya, saya bilang naik kelas, karena Nokia 2 versi awal yang dirilis oleh HMD Global memiliki dapur pacu yang pas-pasan, meski dipasangkan dengan baterai berkapasitas besar. OS-nya pun agak nanggung, bukan Android One dan juga bukan Android Go.

Meski kelasnya masih entry-level, ponsel yang satu ini bisa jadi temen paling deket kamu, karena salah satu fitur utamanya adalah hadirnya tombol Google Assistant! Nah, dengan spesifikasi yang jauh lebih mumpuni dari generasi sebelumnya, apakah Nokia 2.2 menjadi layak beli? Berikut adalah review Nokia 2.2 setelah pemakaian selama kurang lebih satu minggu. 

Pastikan untuk nonton video buka kotak dan kesan pertama saya dengan Nokia 2.2 lewat YouTube channel kami berikut ya:


Desain
Dari sisi depan, Nokia 2.2 terlihat identik seperti seperti Nokia 4.2 yang juga sudah kami review. Bezel di sekeliling layar terlihat lebih tebal jika dibandingkan dengan Nokia 6.1 Plus, namun menggunakan selfie notch yang jauh lebih kecil, sehingga tidak terlalu menghalangi konten yang ditampilkan pada layar. Lubang earpiece ada di atas kamera, sedangkan sensor seperti proximity disematkan di bezel kiri atas layar.



Selain tombol Google Assitant di sebelah kiri, ada tombol volume dan power di sisi kanan bodi. Jack audio 3.5mm bisa ditemukan di sisi atas, sedangkan port micro-USB dan mikrofon ada di bagian bawah ponsel. Oh ya, Nokia 2.2 tidak dilengkapi LED notifikasi, tetapi ada penggantinya untuk ini.



Nah, di sisi belakang, kamu bisa nemuin lubang speaker di bawah, logo Android One dan Nokia, serta sebuah kamera 13 Megapiksel plus satu lampu kilat di bawahnya. Bagian belakang terbuat dari plastik polikarbonat dengan finishing glossy. Nggak begitu licin, sih, cuma agak mudah kotor terkena sidik jari. Back cover Nokia 2.2 bisa dilepas dengan mudah, dan kamu bisa menemukan baterai 3000 mAh (removable), dua slot SIM nano plus slot kartu microSD, alias non-hybrid.


Layar
Di atas kertas, spesifikasi layarnya sama seperti Nokia 4.2, yaitu panel IPS berukuran 5.71 inci dengan resolusi HD+ dan rasio 19:9. Namun reproduksi warnanya tidak sebaik saudaranya, walaupun juga tidak pucat, alias tergolong biasa.


Layar milik Nokia 2.2 juga mampu menyala cukup terang untuk digunakan di bawah sinar matahari langsung. Terdapat opsi untuk mengatur white balance agar lebih akurat atau sesuai selera mata kamu. Untuk menunjukkan notifikasi, ambient display pada ponsel ini mampu menampilkan pesan baru layaknya always-on display. Fitur double-tap to unlock belum tersedia, tetapi kamu bisa mengunci layar ponsel hanya dengan menyentuh area kosong pada homescreen.


Oh ya, meski tidak tertulis menggunakan proteksi seperti Gorilla Glass, layar Nokia 2.2 sanggup melalui satu minggu penggunaan dengan baik tanpa perlindungan screenguard. Hanya ada sedikit goresan tipis yang baru terlihat ketika menggunakan lampu senter.

Sistem Operasi & Performa
Berbeda dengan Nokia 2.1 yang menggunakan Android Go, Nokia 2.2 kini tergabung dalam program Android One, sehingga sama seperti jajaran ponsel Android lain HMD dengan harga lebih mahal. Di Indonesia sendiri, varian yang dijual juga yang tertinggi dengan RAM 3GB dan memori internal 32GB. Jauh jika dibandingkan RAM 1GB serta memori 8GB di Nokia 2 versi pertama. Setelah setup awal dan memperbarui aplikasi bawaan, memori internal tersisa sekitar 20GB.

Tidak menggunakan chipset milik Snapdragon, HMD memutuskan untuk pakai chipset rilisan MediaTek, yaitu Helio A22 quad-core 2.0GHz dengan grafis PowerVR GE8320. Walaupun sudah jauh lebih ngebut dari Nokia 2 yang kadang bikin frustasi, lag masih bisa ditemukan saat kami membuka maupun berpindah aplikasi di Nokia 2.2. Efek transisi sering kali tidak berjalan mulus, dan terkadang ada jeda tambahan beberapa detik, terutama saat mengakses kamera.

Juga yang sedikit mengganggu, saat dipakai untuk nonton Instagram Stories, video yang ditampilkan terlihat sedikit patah-patah, alias framerate yang turun. Lalu bagaimana kalau dipakai main PUBG? Dengan setting grafis default smooth dan framerate medium, framedrop akan mulai muncul ketika ada banyak objek di sekitar karakter, apalagi saat berkendara. Kalau kamu cari ponsel yang ngebut atau untuk main game, Nokia 5.1 Plus lebih cocok untuk hal tersebut. Tapi kalau sekadar bermedia sosial, membalas email, akses toko online dan sejenisnya, Nokia 2.2 masih bisa digunakan dengan nyaman. 


Dengan Android One, Nokia 2.2 juga mendapatkan Google security patch update sampai tiga tahun, dan versi Android hingga dua tahun kedepan. Inilah yang menjadikan Nokia 2.2 unggul dari ponsel Android lainnya di rentang harga sama, yang biasanya tidak terlalu mengedepankan software update. Kami berharap akan ada pembaruan di masa mendatang yang mampu meningkatkan performa aplikasi, terutama seperti Instagram.

Konektivitas & Navigasi
Selain mendukung jaringan 4G, Nokia 2.2 juga dilengkapi dengan fitur dual VoLTE, alias baik slot SIM 1 maupun 2 mendukung VoLTE seperti milik operator Smartfren. Dengan bluetooth 4.2 A2DP LE, Nokia 2.2 bisa tersambung ke smartwatch tanpa mengonsumsi banyak daya. Berbeda dengan Nokia 4.2, Nokia 2.2 masih belum dilengkapi sensor NFC.

Untuk bernavigasi ria, Nokia 2.2 sanggup memberikan pengalaman yang baik. Hanya saja ada sedikit lag ketika sedang menggeser peta di Google Maps, atau menekan tombol petunjuk arah untuk pertama kali. Sisanya aman kok.

Kamera


Nokia 2.2 punya kamera utama 13 Megapiksel di sisi belakang dan 5 Megapiksel di depan, keduanya dengan bukaan f/2.2. Meski hanya dilengkapi satu lensa kamera utama, Nokia 2.2 diklaim mengusung fitur imaging yang baik dalam kondisi low-light sekalipun, berkat adanya bantuan dari artificial intelligence (AI). Lalu bagaimana dengan hasil fotonya?

Nokia 2.2 Photo Samples

Untuk ponsel entry-level, hasilnya sudah cukup baik. HDR mampu memberikan dynamic range yang lebar meski membutuhkan waktu ekstra serta tangan yang benar-benar steady. Tidak ada masalah untuk foto di luar ruangan. Tidak ada mode malam khusus pada Nokia 2.2, begitu juga mode bokeh, pro, maupun RAW dan opsi watermark. Tetapi saat kondisi cahaya kurang, ponsel ini bisa mengambil foto yang memang lebih terang daripada saat sebelum foto diambil. Meski, ketika diperbesar, foto cenderung terlihat halus.

Kamera depannya punya lensa yang cukup lebar untuk group selfie, lengkap dengan HDR dan fitur beauty mode. Sama seperti kamera utama, hasil foto selfie-nya cenderung terlihat halus saat diperbesar. Tetapi secara keseluruhan, masih oke untuk dibagikan ke media sosial.

Oh ya, kamera depan di Nokia 2.2 ini juga dapat berfungsi sebagai face unlock. Di kondisi cahaya cukup, perlu 2-3 detik untuk ponsel mendeteksi wajah sebelum kunci layar terbuka. Sedangkan saat gelap, fitur ini tidak bisa jalan kecuali ponsel sedang menggunakan brightness ekstra terang. 

Baterai
Memiliki baterai berkapasitas 3000 mAh yang bisa dilepas, ponsel ini punya daya tahan baterai yang cukup lama. Dengan berbagai aplikasi media sosial, email, foto-foto plus terhubung ke smartwatch 24/7, ponsel ini sanggup menyala hingga 45 jam dengan screen-on time 4 jam. Iya, hampir dua hari! Tetapi saat itu, terkadang notifikasi seperti WhatsApp dan LINE sering terlambat, terutama saat ponsel diletakkan di meja terlalu lama. Saat kami cek, ternyata ada fitur "intelligent power saving standby" yang menyala secara default.

Setelah fitur tersebut kami matikan, notifikasi tidak lagi sering terlambat, hanya beberapa kali saja. Untuk penggunaan yang intensif, kami cukup yakin Nokia 2.2 paling tidak bisa menyala seharian lebih. Proses pengecasannya membutuhkan waktu ekstra dengan charger bawaan 5V 1A, yaitu sekitar 2,5 jam.

Kesimpulan
Nokia 2.2 adalah ponsel Android yang cukup oke secara keseluruhan, namun dengan harga ritel Rp1,799 juta, ponsel ini pasti akan dibandingkan dengan kedua saudaranya sendiri, yaitu Nokia 3.1 Plus dan 5.1 Plus yang punya keunggulan masing-masing.


Kalau kamu mencari ponsel dengan layar kompak, desain cantik dengan selfie notch yang kecil, plus back cover dan baterai yang bisa dilepas, Nokia 2.2 tentu menjadi pilihan terbaik. Adanya tombol Google Assistant juga bisa memudahkanmu untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dengan mudah, hanya lewat sentuhan tombol. Tertarik untuk membeli? Klik link berikut untuk membeli Nokia 2.2 lewat ritel resmi.

Review Nokia 2.2: Naik Kelas dengan Tombol Google Assistant Review Nokia 2.2: Naik Kelas dengan Tombol Google Assistant Reviewed by Prasetyo Herfianto on Agustus 04, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar