Header AD

Unboxing & First Impressions - Nokia 6


Setelah resmi diperkenalkan pada sebuah event di Jakarta September lalu, HMD Indonesia mulai menjual Nokia 6 pada akhir bulan Oktober, menepati janjinya yang disampaikan saat peluncurannya. Penasaran dengan isi box dan impresi pertama kami mengenai Nokia 6?

Pertama kita lihat boksnya terlebih dahulu. Di sisi depan, terdapat gambar Nokia 6 dengan lambang ikonik yaitu dua tangan yang saling menggenggam. Perlu kamu ketahui, ada alasan kenapa HMD memutuskan untuk tidak kembali menggunakan lambang tersebut pada boot-up screen ponsel Nokia mereka. Apa alasannya? Kalian bisa tonton video wawancara eksklusif kami dengan HMD di sini.


Di sisi belakang tertulis spesifikasi kunci ponsel. Sedangkan di sisi bawah terdapat keterangan warna. Unit yang kami punya berwarna Matte Black. Sebelah kanan sisi bawah terdapat keterangan bahwa Nokia 6 diproduksi oleh PT. SAT Nusapersada, menandakan bahwa ponsel Nokia telah lulus TKDN.

Isi dari boksnya cukup lengkap. Selain ponselnya sendiri, terdapat SIM ejector, buku panduan singkat, kartu garansi, kepala charger, kabel data micro-USB serta stereo headset. Chargernya memiliki output sebesar 5V 2A.


Saat pertama kali membuka plastik dan memegang Nokia 6, kesan kokoh khas ponsel Nokia terdahulu sangat terasa. Material aluminium seri 6000 yang digunakan benar-benar terasa mantab di tangan, dan tidak terlalu licin saat digenggam. Hanya saja, permukaan matte warna hitam di belakang lebih mudah meninggalkan sidik jari tangan daripada varian warna silver. Garis antena disembunyikan di sisi belakang atas dan bawah bodi. Dengan ketebalan 7,85 mm (8,4 mm dengan tonjolan kamera), Nokia 6 cukup tipis dan tonjolan kamera belakang hanya sedikit saja. Untuk ketahanan kaca belakang, tunggu review selanjutnya ya.



Sisi Nokia 6 dibuat mengkotak dengan chamfered edges di sekelilingnya, tidak melengkung seperti pada Nokia 3 dan 6. Ini dapat menambah grip agar tidak licin, tapi disaat yang sama juga membuat sedikit tidak nyaman saat lama digenggam karena cukup tajam. Di sisi kanan, terdapat tombol volume serta power untuk menyalakan dan mengunci layar. Tombol-tombolnya cukup nyaman saat ditekan. Akan lebih baik jika tombol power dibuat bertekstur sehingga pengguna tidak salah pencet tombol.


Jack audio 3,5mm diletakkan di sisi atas. Di sisi kiri, terdapat slot hybrid SIM. Ya, tidak seperti Nokia 3, kamu harus memilih apakah akan menggunakan dua kartu SIM, atau satu kartu SIM dengan kartu memori. Di sisi bawah terdapat mikrofon, port micro-USB serta sebuah lubang speaker. Selain lubang speaker di bawah, earpiece di atas layar juga berfungsi sebagai speaker sekunder.



Di sisi depan, terdapat layar 5,5 inci IPS beresolusi full HD dengan lapisan pelindung Corning Gorilla Glass. Kaca depan 2.5D ini dilengkapi oleophobic coating yang membuatnya dapat meminimalisir bekas sidik jari, serta enak untuk disentuh atau swipe. Di atas kertas, spesifikasi layar dari Nokia 6 memang terkesan biasa saja. Tapi saat dilihat secara langsung, perbedaannya cukup terasa jika dibandingkan ponsel Rp3 jutaan lainnya. 


Saturasi dan kontras warna layar baik, atau bahkan bisa dibilang sangat baik. Temperatur warna lebih ke sejuk alias kebiruan, tapi hanya sedikit saja, masih ada flagship lain yang lebih tidak akurat. Lalu untuk brightness, layar Nokia 6 termasuk sangat fleksibel. Redupnya bisa sangat redup, terang juga terang sekali hingga 450 nits. Gap antara panel sentuh dengan kaca hampir tidak terlihat berkat teknologi laminated display. Dipadukan dengan speaker stereo, Nokia 6 sangat layak untuk menjadi ponsel multimedia terbaik.


Di atas layar terdapat sensor proximity, earpiece, kamera depan dan logo Nokia. Sedangkan di bawah layar ada sensor sidik jari dan dua tombol kapasitif yang dilengkapi backlight, alias menyala saat ditekan. Sensor sidik jarinya bukan berupa tombol, dan bisa langsung disentuh untuk membuka kunci ponsel, tanpa perlu menekan tombol power. Sensor cukup akurat dan cepat.

Setelah pengaturan awal selesai, kami memutuskan untuk langsung menjalankan software update. Prosesnya 3-4 kali, diawali dengan update security patch bulanan yang disusul dengan update ke Android 7.1.2 yang membawa perbaikan sistem serta widget Google search terbaru yang membulat. Saran kami, update software dahulu sampai tidak ada update lagi, baru mulai dipakai setelahnya agar performa terjaga.


Dengan pure Android, tentu saja tampilan menunya sangat sederhana. Pada home-screen, terdapat pintasan langsung untuk akses Google Now yang bisa kamu matikan. Untuk mengakses menu, swipe dari bawah ke atas. Walaupun belum mendapatkan update Android Oreo, launcher bawaan Nokia 6 sudah mendukung shortcut aplikasi dengan cara menahan logo aplikasi yang mendukung. Dan seperti yang bisa dilihat pada gambar di bawah, Nokia 6 mendukung koneksi 4G-3G secara simultan.


Dari penyimpanan internal 32GB, sistem telah memakan memori 9,99GB. Kapasitas RAM saat boot awal menyisakan sekitar 1,5GB, dari 3GB total RAM di Nokia 6. Sebagai salah satu metode untuk lolos dari TKDN, Nokia 6 memiliki tiga bloatware aplikasi lokal; BaBe (news portal), ID3 Store (app store) serta PicMix (edit foto). Ketiga aplikasi ini tidak bisa hapus, tetapi bisa di-disable dari menu pengaturan. Sebagai app store, ID3 Store juga bisa menampilkan notifikasi pembaruan aplikasi. Jadi jika kamu belum memperbarui aplikasi Messenger, misalnya, akan muncul notifikasi pembaruan dari Play Store dan ID3 Store. Kami sarankan untuk mematikan fitur update dari ID3 Store dan tetap memperbarui aplikadi dari Play Store saja ya.



Dua hari pemakaian pertama Nokia 6, baterai 3000 mAh yang dimilikinya sanggup bertahan seharian dengan rata-rata screen-on time 4 sampai 5 jam, dalam catatan penggunaan dual SIM dan bluetooth aktif untuk sambungan ke smartwatch


Kamera 16 Megapiksel di belakang dilengkapi dengan PDAF dan LED flash. Jeda pengambilan foto cukup terasa, serta shutter speed foto pada kondisi indoor cukup lambat. Kami cukup yakin jika hal ini dapat ditingkatkan melalui software update kedepannya. Berikut adalah beberapa contoh hasil foto dari kamera utama Nokia 6.

Nokia 6 Photo Samples

Sekian impresi pertama kami dari Nokia 6. Nantikan full reviewnya ya! Oh ya, jika ada pertanyaan atau saran mengenai apa yang harus di-review, sampaikan langsung ke kami lewat komentar di bawah atau mention ke @nokianesia. Cheers!
Unboxing & First Impressions - Nokia 6 Unboxing & First Impressions - Nokia 6 Reviewed by Prasetyo Herfianto on November 12, 2017 Rating: 5

3 komentar

  1. saya pakai hampir 1 tahun..masalah kamera betul sesuai review diatas..tp dgn software update semestinya bisa diatasi...ponsel ini cukup elegan di genggam dr pada merk ponsel lain selain iphone tentunya...so far saya masih ok dengan ponsel ini

    BalasHapus
  2. Saya sangat berkesan untuk ponsel dalam build quality,
    Minta saran dong, perlukan tambahan tempered glasses untuk Nokia 6 ini ?

    BalasHapus
  3. Kenapa kartu sim dinokia 6 tidak bisa aktif dua-duanya .dan knapa hanya satu yang bisa aktif. Tolong jelaskan

    BalasHapus