Header AD

Review Nokia 6 - Desain Premium dengan Performa Multimedia Yang Baik


Tepat satu minggu kami telah menguji pakai Nokia 6 dan menggunakannya sebagai daily driver. Bagi kami, Nokia 6 ini bukan smartphone untuk semua orang. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang membuat Nokia 6 cocok untuk pengguna tertentu. Apakah kamu termasuk salah satunya? Berikut adalah ulasan kami. 

Sebagai catatan, tulisan ini merupakan lanjutan dari unboxing dan hands-on Nokia 6 yang dibuat minggu lalu. Jadi pastikan kamu telah membaca tulisan tersebut ya. Hal yang sudah dibahas di sana tidak kami ungkit terlalu dalam di sini.


Ponsel Nokia sudah dikenal dengan daya tahan fisik yang prima. Sebelumnya, HMD berhasil membuktikan jika Nokia 3310 Reborn sanggup dibanting ataupun dijatuhkan dari ketinggian beberapa lantai dari video ini. Nokia 6 tentu memiliki DNA yang sama, dibuat dari sebuah blok aluminium seri 6000 yang membutuhkan proses manufaktur selama 55 menit. Nokia 6 sanggup melewati uji hardware dari JerryRig dengan mudah.


Dan benar saja, itu juga terbukti dalam pemakaian sehari-hari. Kami sengaja tidak memakaikan case maupun screenguard pada ponsel yang kacanya sudah terlindung dari Gorilla Glass ini. Jatuh, tergores dinding, menyatu dengan uang logam, meletakkan ponsel secara ceroboh di atas permukaan yang keras, semua kami lakukan untuk membuktikan daya tahan dari Nokia 6. Hasilnya? Keseluruhan bodi Nokia 6 masih sama seperti saat baru dibuka dari dus. Tidak nampak goresan sama sekali baik pada kaca depan, sisi samping, belakang bodi bahkan kaca kameranya. Jika memang dilihat baik-baik menggunakan bantuan lampu senter, akan terlihat jika sisi-sisi tonjolan tonjolan kamera belakangnya terdapat goresan-goresan tipis. Itu saja, lainnya tidak ada masalah. Tentunya pengalaman kami dengan pengguna lain bisa berbeda ya.

Goresan tetap susah terlihat walaupun di bawah sinar matahari

Sedikit catatan, berkat sudutnya yang cenderung tajam, Nokia 6 sedikit kurang nyaman saat digunakan dengan satu tangan. Sudut tajamnya cukup terasa di telapak dan jari tangan terutama setelah pemakain lebih dari 10 menit. Penggunaan soft case tambahan dapat meminimalisir masalah ini. 

Dan seperti yang sudah kami bahas pada tulisan sebelumnya, Nokia 6 sangat cocok digunakan untuk kebutuhan multimedia. Panel layar IPS 5,5 inci beresolusi full HD cukup memanjakan mata dengan rasio kontras serta reproduksi warna yang baik. Layar Nokia 6 ini bisa sangat terang hingga 450 nits, ditambah fitur Sunlight mode yang dengan pintar mengatur warna layar sehingga mudah terlihat walaupun digunakan di bawah terik matahari sekalipun. Ditambah adanya speaker stereo lengkap dengan smart amplifier dan Dolby Atmos, keluaran suara Nokia 6 kami bilang sangat baik. Bass cukup terasa dari speaker di sisi bawah ponsel, mengingatkan kami kepada Nokia 5700 XpressMusic. Speakernya lantang, walaupun tidak terlalu signifikan dari speaker mono.

Selain layarnya yang terang, dimensi 5,5 inci memudahkan untuk keperluan multitasking (menjalankan dua aplikasi sekaligus).

Yang sedikit kami sayangkan adalah absennya LED notifikasi pada ponsel ini. Jika kamu bukanlah pengguna smartwatch, saat terdengar suara notifikasi, kamu tidak bisa tahu pasti aplikasi apa yang mendapat pesan baru (kecuali WhatsApp atau LINE yang bisa memunculkan pop-up pesan ketika layar mati). Kami berharap jika HMD bisa menyertakan opsi untuk membuat layar menyala dalam durasi singkat saat ada pesan masuk, atau seperti Glance Screen di Nokia 8. Nokia 6 juga belum memiliki fitur double-tap to wake yang cukup populer di generasi Lumia. Cara termudah untuk mengecek notifikasi adalah dengan menyentuhkan jari ke sensor sidik jari di depan. Tanpa perlu menekan tombol power, layar bisa langsung menyala. Sensornya cukup reliabel dan akurat, hanya saja terkadang membutuhkan waktu ekstra beberapa detik untuk layar menyala.


Lalu bagaimana dengan performa? Dengan SoC Qualcomm Snapdragon 430 octa-core, Nokia 6 masih cukup nyaman untuk digunakan sehari-hari. Penggunaan Android murni kami duga turut berpengaruh pada sektor ini. Kecepatan buka aplikasi bukan yang tercepat tetapi juga tidak lambat, alias biasa saja. Kemampuan multitasking dengan RAM 3GB kami bilang cukup baik. Seringkali memang perlu jeda waktu beberapa detik, tetapi aplikasi masih bisa melanjutkan sesi terakhir pemakaian, tidak mengulang dari awal. Sedikit lag masih bisa ditemukan saat bernavigasi pada beberapa aplikasi seperti Instagram dan Facebook.

Untuk performa gaming, saat kami coba main Mobile Legends, setting grafis defaultnya ada pada posisi low, sehingga sangat lancar dimainkan. Jika diubah ke high, akan ada sedikit patah-patah saat sedang ada banyak pemain/musuh yang berkumpul di satu tempat. Responsivitas layar baik dan tidak ada masalah. Saat dipakai secara intensif seperti main game atau nonton live Instagram Stories, bodi keseluruhan akan terasa hangat, dan sedikit panas di sekitar kamera belakang. Tingkatannya masih wajar untuk ukuran ponsel yang menggunakan bodi aluminium.


Nokia 6 bukanlah yang tercepat, apalagi jika dibandingkan dengan smartphone lain yang menggunakan SoC Snapdragon 625. Tetapi HMD memastikan jika Nokia 6 adalah yang tercepat dalam jajaran smartphone dengan prosesor yang sama, dan itu terbukti dalam benchmark. Nokia 6 meraih skor sekitar 47rb poin, salah satu yang tertinggi di kelasnya. Dengan pure Android, Nokia 6 juga akan mendapatkan update ke Android Oreo, secepatnya pada akhir tahun ini. Update keamanan bulanan atau security patch juga hadir setiap bulan dan tepat waktu. Unit yang kami gunakan sudah mendapatkan patch bulan November di minggu lalu. Sensornya sendiri lengkap, seperti kompas, gyroscope dan NFC. Kamu bisa cek saldo Flazz maupun top-up saldo e-Money dengan mudah. Navigasi melalui Google Maps juga tidak ada kendala.


Beralih ke kamera. Nokia 6 memiliki kamera 16 Megapixel di belakang dengan bukaan f/2.0, Phase-detection autofocus serta dual-tone dual LED flash. User interface kameranya bukan yang terbaik, bahkan menurut kami masih jauh dari UI milik Lumia. Pengaturannya sedikit berantakan, walaupun kaya fitur seperti watermark, compass dan level. HMD akan segera mendesain ulang tampilan aplikasi kameranya, seperti yang dinyatakan sang CPO, Juho Sarvikas pada tweetnya berikut ini. Jeda pengambilan foto bukan yang tercepat. Nokia 6 juga memiliki mode burst untuk mengambil beberapa foto sekaligus. Tersedia opsi pengambilan foto panorama yang cukup mudah hanya dengan menggeser ponsel. Fitur lain seperti beautify, HDR dan flash tersedia baik untuk kamera depan maupun belakang.

Hasil foto tanpa (kiri) dan dengan dual-tone dual LED flash (kanan).

Foto tanpa HDR (kiri) dan dengan HDR (kanan). Bagian yang under-exposure di foto sebelah kiri dapat ditingkatkan dengan HDR. Bagian langit masih sedikit over-exposure.

Hasil foto panorama Nokia 6.

Untuk ponsel seharga Rp3 jutaan, kami rasa hasil foto kamera utama Nokia 6 cukup baik. Detilnya lumayan bagus, dengan tingkatan noise yang masih terjaga. Saturasi foto tidak terlalu tinggi, hanya saja temperatur foto terkadang cenderung kebiruan di kondisi pencahayaan tertentu terutama indoor. Shutter speed yang digunakan sedikit lambat, dengan ISO yang tidak terlalu tinggi, seolah ponsel tidak ingin menghasilkan foto yang banyak noise. Tujuannya baik memang, tetapi akan bermasalah saat tangan tidak terlalu stabil atau objek bergerak cepat. Kami harap update aplikasi kamera terbaru nanti bisa lebih fleksibel untuk segala kondisi objek foto. Berikut slideshow hasil foto dari kamera utama Nokia 6 (tunggu tombol slideshow muncul atau klik salah satu foto untuk masuk ke album).

Nokia 6 Photo Samples

Nokia 6 juga memiliki fitur boost light. Awalnya kami mengira dengan fitur ini, ISO yang digunakan akan lebih tinggi. Namun nyatanya, kedua foto di bawah sama-sama menggunakan shutter speed 1/14 dengan ISO 1000. Perbedaannya terlihat pada kedua foto di bawah. Sepertinya Nokia 6 mengambil beberapa foto saat fitur ini aktif, karena jeda pengambilan foto lebih lama seperti saat menggunakan HDR.


Fitur panorama juga hadir di Nokia 6. Dan untuk perekaman video, tersedia opsi slow-motion hingga timelapse. Secara warna dan kualitas, hasil videonya menurut kami cukup baik. Hanya saja, tanpa adanya OIS maupun EIS, hasil perekaman sedikit goyang terutama jika tangan tidak terlalu stabil. Frame rate video tetap terjaga di 30 fps walaupun merekam di kondisi kurang cahaya.


Kamera depan Nokia 6 menurut kami cukup unggul di kelasnya. Dengan resolusi 8 Megapiksel f/2.0, HMD juga menghadirkan autofocus pada kamera yang ditujukan untuk selfie serta video call ini. Artinya, wajah bisa tetap tajam walaupun jarak antara wajah dengan kamera berbeda-beda. Karena ada kalanya pengguna ingin mengambil foto close-up, maupun foto dengan background yang lebih terlihat, bukan? Selain itu, fitur HDR serta flash juga tersedia, memanfaatkan layar yang dapat menyala terang hingga 450 nits. Tak lupa, fitur beautify lima tingkatan juga dapat diakses dengan mudah. Lensanya tidak terlalu lebar namun cukup untuk memenuhi kebutuhan foto selfie bersama atau wefie. Untuk hasil fotonya, silakan cek sendiri lewat beberapa foto di bawah ya.


Foto di tengah adalah hasil foto standar, di sisi kiri menggunakan HDR dan kanan dengan beautify tingkatan paling tinggi.


Foto tanpa screen flash (kiri) dan dengan screen flash (kanan).

Baterai 3000 mAh di Nokia 6 sanggup membuat ponsel ini menyala seharian, dengan screen-on time rata-rata lima jam. Jika digunakan dengan lebih intensif seperti main game, SOT bisa turun ke sekitar empat jam. Tanpa dukungan fast charging, menambah daya baterai Nokia 6 membutuhkan waktu sekitar 90 menit dari 1% ke 90%, dan 2 jam lebih sedikit ke 100%.


Kesimpulannya, Nokia 6 adalah ponsel dengan desain premium yang memiliki daya tahan tinggi serta fitur yang lengkap, kecuali lampu notifikasi LED. Layarnya yang baik serta keluaran suara yang prima membuat ponsel ini cocok digunakan untuk mengonsumsi media, ataupun main game MOBA. HMD juga tidak mengorbankan ketersediaan sensor seperti NFC serta kompas yang bagi sebagian orang cukup esensial, dan menawarkan keunggulan seperti pembaruan security patch bulanan plus versi Android terbaru.


Walaupun belum bisa ambil foto bokeh, kamera depan dan belakangnya cukup bisa diandalkan pada segala kondisi. Namun jika kamu memang mencari ponsel Android dengan performa tercepat atau bisa ambil foto bokeh di harga Rp3 jutaan, maka Nokia 6 bukanlah pilihan yang paling tepat. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya.


Ada pertanyaan lebih lanjut seputar Nokia 6? Tulis lewat kolom komentar di bawah atau mention ke akun Instagram: @nokianesia atau Twitter: @nokianesia. Cheers!
Review Nokia 6 - Desain Premium dengan Performa Multimedia Yang Baik Review Nokia 6 - Desain Premium dengan Performa Multimedia Yang Baik Reviewed by Prasetyo Herfianto on November 21, 2017 Rating: 5

1 komentar