Header AD

Nokianesia @ Microsoft Community Summit 2015


Minggu lalu, kami diundang oleh Microsoft Indonesia untuk menghadiri acara tahunan mereka, Microsoft Community Summit. Untuk pertama kalinya tahun ini, Microsoft mengundang beberapa community leaders seperti Nokianesia dan beberapa komunitas lain seperti INDC, IDWinPhone, WinPoin dan MUGI untuk turut berpartisipasi dan memberi feedback terhadap Microsoft.

Saya mewakili Nokianesia, berangkat dari Surabaya (13 Agustus) menuju Bandara Soekarno Hatta, dilanjut menempuh perjalanan sekitar tiga jam menuju lokasi acara di The Pinewood Hotel, Cisarua, Bogor. Tengah malam, sesampainya di lokasi, saya langsung melakukan registrasi, dan bergegas tidur setelah melihat jadwal besoknya yang dimulai pagi hari.


Acara utama dimulai keesokan harinya. Setelah memulai sesi opening oleh Microsoft DX - Indonesia, masing-masing peserta dikelompokkan sesuai kategori (MVP, MSP, MIC, Community Leaders) untuk meeting bersama dengan tim Microsoft. 


Untuk community leaders, kami berkesempatan untuk berdiskusi dengan Maretha Dewi, senior partner business evangelist, dan Norman Sasono, technical evangelist, Microsoft. Kami ngobrol banyak dengan mereka, dan saling menyampaikan feedback bersama. Nah, buat kamu yang kemarin sudah sempat menyampaikan pertanyaan lewat Twitter beberapa hari sebelum acara, semoga penyampaian di bawah ini bisa menjawab pertanyaanmu yah.


Melalui acara ini, Microsoft ingin menyampaikan bahwa visi mereka saat ini sudah berbeda. "The new Microsoft", mobile-first dan cloud-first. Maksud "mobile" di sini, Microsoft menginginkan agar aktivitas kita tetap berjalan, di manapun dan bagaimanapun kondisinya, di kantor, maupun di perjalanan (mobile). Nah, berbeda dengan visi yang dulu, Microsoft dibawah naungan Satya Nadella kini lebih terbuka, untuk mencapai slogan "do more and achieve more".

Artinya, layanan Microsoft kini tidak hanya, atau eksklusif di perangkat Microsoft maupun sistem operasi Windows saja, tetapi tersedia di hampir semua platform, termasuk Internet of Things. Ini menjawab pertanyaan kenapa layanan Microsoft, termasuk Cortana akan tersedia di iOS dan Android. Lalu untuk aplikasi Microsoft yang lebih dulu tersedia di platform lain, jawaban Microsoft murni karena pengguna Android dan iOS lebih banyak, jadi jumlah pengguna layanan Microsoft bisa berkembang lebih cepat.

Bukan berarti, Windows Phone/Windows 10 Mobile nantinya akan dilupakan, ya. Bisa jadi Microsoft terlambat untuk memberikan update aplikasi di Windows Phone 8, karena aplikasi tersebut menyatu dengan OS. Office, misalnya. Di Windows 10 Mobile, Word, Excel, PowerPoint dan OneNote akan tersedia terpisah dan download-able via Windows Phone Store. Sehingga kapan saja update akan tersedia, bisa langsung diperbarui layaknya aplikasi pihak ketiga lainnya.

Untuk diferensiasi, Microsoft tetap yakin, Lumia yang segera dirilis akhir tahun ini (Lumia 950 & 950 XL, rumornya) akan memanjakan pengguna Lumia yang sedang menantikan  sebuah flagship baru. Lumia tersebut akan menjadi produk top-of-the-line, bisa dibilang perangkat Windows 10 Mobile terbaik. Fokus Microsoft terhadap Lumia kedepannya akan seperti itu, memproduksi Lumia kelas atas dan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas penggunanya. Dengan harapan, OEM (brand) lain akan mengikuti dengan memproduksi Windows Phone di kelas yang sama, maupun kelas menengah ke bawah.

Terakhir, Microsoft juga sempat mendemokan Continuum - yang sayangnya tidak boleh kami liput. Kalau kamu penasaran bagaimana cara kerja Continuum, cek artikel kami di sini. Continuum ini didemokan lewat perangkat purwarupa, dan nantinya akan tersedia di Lumia flagship terbaru. 

Masih ada pertanyaan lain mengenai Lumia dan Microsoft? Sampaikan ke kami lewat mention @nokianesia, ya!

Header: Microsoft Developer Indonesia (Facebook Page)




Nokianesia @ Microsoft Community Summit 2015 Nokianesia @ Microsoft Community Summit 2015 Reviewed by Prasetyo Herfianto on Agustus 22, 2015 Rating: 5